Friday, October 7, 2011

Humanistic Week 2: My Name; A pray, An Identity.

          Name is a very important thing that all creatures in this world should have. As you see, there are many things different around us. A name will help much to recognize each of it. Like what written in Kafka on the Shore by Haruki Murakami; “Kawamura is just name. I’ll call you. It doesn’t mean anything. Nakata gives name to each cat, so it’s easy to remember”  
However, my parents didn’t particularly means gave me name in reason so it’s easy to be remembered by other people. There’s a mixture of hope and pray in my name. A pray which always go with me wherever I am. Well, call me Risma, Harismaning Aulia in complete. So, here is what on my name.
Pernah suatu hari adikku bertanya kenapa ia dan aku tidak ada yang diberi nama ‘putri’, padahal kami semua perempuan. Lalu ibuku menjawab, jelas-jelas kamu perempuan, buat apa kasih kamu nama putri!”
“Buat Mama dan Papa, nama itu bukan sekadar label perempuan atau laki-laki, bukan sekadar tanda kamu lahir di bulan apa, bukan petunjuk kamu itu anak keberapa. Nama-namamu itu adalah doa dari Mama Papa yang akan selalu melekat pada kalian sampai kapanpun”
“Harismaning Aulia, kamu tahu betapa indah namamu itu? Kharismanya orang-orang yang dekat dengan Allah! Mama Papa ingin dimanapun kamu, selalu memancarkan kharismamu. Orang-orang akan terpana, bukan hanya karena kamu cantik, tapi karena kamu memang punya kharisma. Dan, Mama Papa juga ingin kamu menjadi salah seorang yang dekat dengan Allah, seperti Auliya’, para wali. Kamu bisa menjadi orang seperti mereka; yang baik hatinya, baik sikapnya, dimuliakan kedudukannya, pintar, dan sholehah”
“Ingat Tegar? Anak yang kakinya dilindas kereta api karena perbuatan bapaknya sendiri? Salah sendiri kasih nama Tegar. Makanya dikasih cobaan berat sama Allah biar dia bisa tegar, seperti namanya. Atau Virginia, istri saiful jamil? Tuh kan dia meninggal setelah nggak perawan lagi, lagi-lagi seperti namanya. Mama dan papa kasih nama kamu itu nggak main-main. Bukan nama yang ecek-ecek, namamu itu berkualitas. Punya arti yang bagus banget. Itu doa mama papa untuk Risma yang nggak akan pernah berhenti”
“Apakah doa itu sudah terkabul, anakku?” Ibu tersenyum dan aku hanya menyeringai sambil berkata, “Amiin”.
First I was born, my mom wanted to give me name, Kharisma. But, my grandpa said that there’s a myth in Javanese culture that it’s forbidden gives a first kid name begin with K. If that so, the kid will have a bad luck in the rest of his/her life. That’s why; my name is Harisma not Kharisma. The most important point is, it has nothing to do with ‘maning’ which means ‘lagi’ in Java, because ‘ning’ is stands for ‘nya’ . So, it’s Harisma-ning Aulia. Not Haris-maning Aulia!.
You can recognize the identity I bring, Javanese and Muslim. I’m proud of it all! Don’t want to change a thing. Because since I was child, my mother always keeps telling me that I’ve such a very beautiful name and I believe that. I'll be a person like my name. But somehow, I'm still learning to be a person like my name. Thanks mom and dad for the beautiful name. Harismaning Aulia

No comments:

Post a Comment

Any comment? Jot it down :)